JAKARTA — Baru-baru ini, sebuah momen penting terjadi di Jakarta saat Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa, menghadiri peluncuran buku karya Prof. Dr. Connie Rahakundini Bakrie. Buku yang berjudul “Dari Mimpi Peradaban Menuju Kelahiran Bangsa Berkesadaran” ini mengangkat isu-isu vital yang menyangkut kesadaran kebangsaan.
Kehadiran Ridwan dalam acara ini menandakan pentingnya peran intelektual dan politisi dalam membangun kesadaran kolektif bangsa. Forum ini juga mempertemukan berbagai kalangan, dari intelektual hingga tokoh politik, pada hari Selasa, 17 Juni 2025.
Pentingnya Buku dalam Konteks Kebangsaan
Peluncuran buku ini dihadiri banyak tokoh, termasuk Jenderal (Purn) A.M. Hendropriyono, Puti Guntur Soekarno, dan Rocky Gerung. Acara ini tidak hanya sekadar peluncuran, tetapi juga menjadi wadah diskusi bagi pemikiran cerdas tentang masa depan bangsa. Prof. Connie menjelaskan bahwa buku ini adalah refleksi atas tantangan yang dihadapi bangsa. Ia mengajak kita untuk membangun kesadaran kolektif berbasis budaya dan kemanusiaan.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Connie menekankan bahwa budaya memiliki kekuatan yang lebih dari sekadar fisik. “Kekuatan budaya sesungguhnya adalah kekuatan jiwa,” katanya. Dalam pandangannya, untuk menghadapi krisis nasional, budaya adalah yang dapat menjaga jiwa bangsa. Ini menjadi pertanda betapa pentingnya nilai-nilai budaya dalam membentuk karakter masyarakat.
Generasi Muda dan Masa Depan Bangsa
Pesan penting bagi generasi muda juga disampaikan oleh Prof. Connie. Ia mengajak para pemuda untuk tidak hanya menjadi pelanjut dari masa lalu, tetapi lebih dari itu—mereka adalah pencipta masa depan. “Pemuda bukan milik bangsa. Tetapi bangsa adalah milik mereka,” tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa masa depan bangsa ada di tangan generasi berikutnya, yang diharapkan dapat menjadi arsitek perubahan sosial.
Ridwan Monoarfa, yang mewakili Gorontalo, merasa sangat bangga memiliki sosok seperti Prof. Connie yang mampu menjadi contoh nyata dari aset strategis bangsa. Menurutnya, ini menunjukkan bahwa Gorontalo juga memiliki potensi besar yang perlu diberdayakan. Ridwan menekankan pentingnya pemikiran tentang bagaimana memanfaatkan potensi manusia di daerah untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Di antara para tokoh yang hadir, Ridwan mengutip pemikiran intelektual muda Gorontalo, Dr. Basri Amin, yang mengatakan bahwa masa depan Gorontalo tergantung pada bagaimana kita memberdayakan potensi manusianya. “Mereka adalah penguasa dan investor masa depan yang sesungguhnya,” ujarnya. Ini menciptakan harapan baru bagi Gorontalo untuk lebih berperan dalam pembangunan nasional.
Ridwan juga menegaskan bahwa dialog dan ruang pemikiran seperti ini harus terus ada, terutama untuk menjembatani gagasan dari daerah menuju kebijakan nasional. Dengan demikian, diharapkan Indonesia menjadi negara yang lebih berkesadaran dan berdaulat di masa depan.