Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, secara resmi melepas keberangkatan kafilah Kota Tanjungpinang untuk mengikuti Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist (STQH) ke-XI tingkat Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2025, Jumat (20/6/2025). Prosesi pelepasan berlangsung di Aula Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Kantor Wali Kota Tanjungpinang.
STQH tingkat Provinsi Kepri dijadwalkan berlangsung pada 21–25 Juni 2025 di Astaka Utama, Gedung Daerah Kota Tanjungpinang, dengan mengusung tema: “STQH Sarana Mewujudkan Generasi Qur’ani Menuju Kepulauan Riau Sebagai Bunda Tanah Melayu yang Maju, Makmur, dan Merata.” Apa yang menjadi harapan kita dari kegiatan ini? Ini adalah kesempatan emas bagi generasi muda untuk menunjukkan bakat dan penguasaan Al-Qur’an serta Hadist.
Pentingnya STQH untuk Generasi Muda
Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ajang pembinaan karakter dan spiritual generasi muda. Dengan mengikuti STQH, para peserta tidak hanya belajar menghafal dan melantunkan ayat-ayat suci, tetapi juga meraih tujuan yang lebih tinggi, yaitu membangun ketahanan mental dan moral. Data menunjukkan bahwa anak muda yang aktif dalam kegiatan keagamaan cenderung memiliki nilai akademis yang lebih baik, serta kemampuan sosial yang terbangun dari interaksi dengan peserta lainnya.
Pesan dari Wali Kota Lis sangat menekankan pada dua aspek, yaitu penampilan terbaik dan stamina. Ini mengindikasikan bahwa persiapan fisik dan mental juga mendapatkan perhatian yang sama pentingnya. Para peserta diingatkan untuk menjaga pola makan dan istirahat demi memaksimalkan performa mereka. Dari pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, banyak peserta yang berhasil tidak hanya karena kemampuan mereka, tetapi juga karena persiapan yang matang.
Strategi Memaksimalkan Penampilan di STQH
Salah satu kunci sukses peserta dalam kompetisi ini adalah memahami dan menerapkan strategi yang baik. Pertama, latihan yang intens dan terarah sangat diperlukan. Peserta disarankan untuk membuat jadwal latihan yang seimbang antara hafalan, teknik melantunkan, dan pernapasan. Sebuah studi menunjukkan bahwa pendekatan yang sistematis dalam belajar tidak hanya mempersiapkan peserta untuk lomba, tetapi juga membantu mereka lebih memahami makna di balik setiap ayat yang dibaca.
Selain itu, pengurus LPTQ juga memiliki peran vital dalam persiapan kafilah. Dengan dukungan pelatih dan official, peserta diharapkan dapat mengeksplorasi potensi diri dan bersaing dengan sportif. Ini juga merupakan momen yang tepat bagi para pelatih untuk menunjukkan dedikasi mereka dalam membina generasi Qur’ani, sehingga hasil yang didapatkan tidak hanya mencerminkan usaha individu, tetapi juga kerja kolektif.
Ketika momen STQH tiba, adalah penting bagi peserta untuk memanfaatkan peluang ini guna mempererat ukhuwah islamiyah. Pertemuan antar peserta dari kabupaten dan kota di Kepri menjadi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. Ini adalah jembatan bagi generasi muda untuk saling menginspirasi dan menetapkan visi bersama tentang masa depan yang lebih baik melalui pemahaman Al-Qur’an.
Penutup dan Harapan Kedepan
Keikutsertaan dalam STQH tahun ini diharapkan mampu melahirkan prestasi baru. Pemerintah Kota Tanjungpinang optimis bahwa generasi muda dapat menjadi penjaga dan pengamal nilai-nilai Al-Qur’an. “Kami semua di Tanjungpinang bangga dan mendukung sepenuhnya perjuangan kalian. Jadilah inspirasi bagi generasi Qur’ani lainnya,” pesan Wali Kota sebagai penutup. Semoga dalam ajang ini, tidak hanya prestasi yang berhasil diraih, tetapi juga nilai-nilai positif yang tertanam dalam setiap hati peserta.