Proses seleksi untuk penerimaan anggota kepolisian di Polda Kepri telah mencapai tahap akhir, menandakan pentingnya perhatian terhadap integritas dan profesionalisme dalam lembaga ini.
Pada hari Rabu, 2 Juli 2025, sidang akhir seleksi dilaksanakan dengan pengawasan ketat oleh pihak internal dan eksternal, menggarisbawahi komitmen untuk transparansi dan keadilan dalam proses tersebut. Hal ini juga menghadirkan kesempatan bagi masyarakat untuk melihat bagaimana polisi memilih anggotanya dengan standar tinggi.
Proses Seleksi yang Ketat dan Transparan
Seleksi anggota Polri dilakukan melalui berbagai tahapan yang dirancang untuk mengevaluasi setiap aspek calon anggota. Tahapan ini meliputi pemeriksaan administrasi, tes kesehatan, evaluasi psikologi, ujian akademik dan kemampuan khusus, serta tes jasmani. Setiap tahapan memiliki standar yang ketat dan tidak ada satu pun yang dapat diabaikan. Transparansi menjadi salah satu pilar utama agar proses ini dapat dipercaya oleh publik.
Berdasarkan informasi terkini, total 81 peserta berhasil melewati seleksi akhir. Dari jumlah ini, 7 peserta diterima di Akademi Kepolisian, sedangkan 68 peserta di jalur Bintara, dan 6 peserta dari jalur Tamtama. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun banyak yang berpartisipasi, hanya mereka yang memenuhi syarat yang dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.
Standar Integritas dan Humanisme dalam Seleksi
Sebagaimana diungkapkan oleh Wakapolda Kepri, proses seleksi bukanlah sekadar rutinitas tahunan. Ini adalah langkah strategis dalam membangun tenaga kepolisian yang berintegritas dan humanis. Penekanan pada prinsip BETAH—Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis—menjadi panduan dalam setiap langkah seleksi. Kecurangan dan praktik percaloan sangat dilarang, untuk memastikan bahwa calon anggota yang terpilih adalah mereka yang memang layak dan memiliki kemampuan.
Di akhir sidang seleksi, ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat, termasuk peserta dan orang tua. Harapan yang disampaikan adalah agar anggota Polri yang terpilih tidak hanya unggul dalam aspek fisik dan kecerdasan, tetapi juga mampu berfungsi dengan baik dalam konteks emosional, memiliki integritas yang tinggi serta dedikasi terhadap tugas dan masyarakat.
Dengan proses yang jelas dan terstruktur, diharapkan integritas serta profesionalisme Polri dapat terjaga demi menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum ini. Seleksi yang telah dilaksanakan bukan hanya untuk memilih anggota baru, tetapi juga untuk memperkuat fondasi kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian.