WARGA Kuin dibuat geger dengan ditemukannya anak buaya di kawasan tersebut.
Anak buaya itu, ditemukan tepatnya di kawasan Kuin Cerucuk, pada Minggu (1/7/2025) sore sekitar pukul 17.30 Wita. Fenomena ini menarik perhatian banyak orang dan menimbulkan berbagai pertanyaan tentang keberadaan reptil tersebut di lingkungan sekitar.
Penemuan Anak Buaya di Kuin Cerucuk
Keberadaan anak buaya seukuran telapak tangan orang dewasa ini menjadi sorotan setelah ditemukannya di sungai belakang Posko BPK Ghaib yang berada di Jalan Kuin Cerucuk. Anggota BPK Ghaib, Raja Sagara, menuturkan bahwa dirinya sempat kaget saat melihat anak buaya itu muncul ke permukaan. Ia menceritakan, “Kaget, sehingga tidak sempat merekam. Muncul sebentar, langsung menyelam dan hanya meninggalkan gelembung di air.” Penemuan ini membuat masyarakat setempat khawatir, terutama karena ada informasi bahwa beberapa warga lain bahkan mengaku melihat hingga tiga ekor buaya di kawasan tersebut.
Menindaklanjuti penemuan ini, Raja Sagara segera melaporkan kejadian itu kepada ketua RT setempat. Ini menunjukkan betapa pentingnya komunikasi dan kolaborasi antara warga untuk menangani situasi yang dapat membahayakan. Dalam konteks ini, penting untuk memiliki rencana darurat dan cara melaporkan kejadian-kejadian semacam ini agar semua warga dapat merasa aman.
Pentingnya Kesadaran dan Keamanan Lingkungan
Kesadaran akan bahaya buaya di sekitar sungai ini juga didukung oleh permintaan warga untuk memasang spanduk atau papan peringatan di lokasi yang berpotensi membahayakan. Hal ini menjadi semakin krusial mengingat lokasi tersebut sering digunakan anak-anak untuk bermain dan mandi. “Kami berharap ada pemasangan spanduk atau papan peringatan di sekitar sungai,” ungkap Raja Sagara. Libatannya dalam penanganan masalah ini menunjukkan tanggung jawab sosial yang tinggi.
Situasi semakin memprihatinkan setelah seorang warga di Kuin Selatan pada Jumat sore (4/7/2025) berhasil menangkap seekor anak buaya ketika sedang menjala ikan. Penemuan ini terjadi di Jalan Kuin, tepatnya di depan Gang Binjai. Tindakan cepat DITPOLAIRUD POLDA KALSEL yang datang ke lokasi pada malam harinya untuk menangani situasi tersebut sangat diapresiasi dan menunjukkan keseriusan pihak berwenang dalam menjaga keamanan masyarakat.
Informasi dari pelapor menyebutkan, anak buaya ini kini telah diamankan oleh warga setempat. Keberadaan anak buaya ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan dan pemantauan terhadap satwa liar yang mungkin masuk ke pemukiman. Warga juga mendesak agar pemerintah atau pihak terkait segera memasang imbauan bahaya di sepanjang bantaran sungai untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi risiko yang ada. “Kami takut buaya besar yang sempat terlihat masih berada di sekitar sungai,” kata salah satu warga.
Dalam konteks ini, munculnya anak buaya tidak hanya menjadi masalah lokal, tetapi juga jendela untuk memahami lebih dalam tentang interaksi antara manusia dan satwa liar. Mengedukasi masyarakat tentang cara berperilaku yang aman dan menghormati habitat satwa liar sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang harmonis.
Anak buaya yang ditemukan telah diamankan oleh Animal Rescue Banjarmasin dan akan menjalani proses karantina. Ini adalah langkah yang tepat untuk memastikan bahwa satwa liar tersebut mendapatkan perawatan yang sesuai dan tidak menimbulkan bahaya bagi masyarakat. Pemasangan papan himbauan di lokasi berbahaya akan segera direalisasikan untuk menjaga keselamatan warga. Kejadian ini menunjukkan betapa kita perlu bersatu dan bertindak cepat dalam menangani masalah yang melibatkan lingkungan dan keselamatan publik.