– Korban Diduga Terlindas Mobil Dinas Wakil Wali Kota Tanjungpinang
Tanjungpinang – Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan oleh kepolisian setempat menunjukkan bahwa mendiang Zulkifli, yang terlibat kecelakaan di Jalan Peralatan, diduga terlindas oleh mobil dinas Wakil Wali Kota Tanjungpinang.
“Korban terlindas, dan hasil visum dari dokter menyatakan bahwa memang seperti itu (terlindas). Helm yang dipakai juga pecah,” ujar Kasat Lantas Polres Tanjungpinang, I Made Putra Hari Suargana, pada Sabtu (12/2).
Kronologi Kecelakaan di Tanjungpinang
Dalam insiden ini, pihak kepolisian telah memeriksa tiga orang saksi yang berada di lokasi kejadian. Namun, saksi-saksi tersebut tidak termasuk sopir dari Wakil Wali Kota yang disebut-sebut ikut membantu mengevakuasi korban.
“Sopir Wakil Wali Kota belum kami periksa. Nanti, kami akan panggil sekaligus dengan pedagang bunga yang ikut membantu evakuasi,” tegas Made.
Dengan adanya surat terbuka untuk masyarakat, Made meminta agar siapa pun yang memiliki informasi atau menjadi saksi kunci untuk segera melaporkan kepada pihaknya, agar proses penyelidikan berjalan lebih lancar.
“Kami mendengar ada saksi kunci. Segera laporkan kepada kami agar jelas kejadiannya seperti apa sebab hingga kini belum ada saksi yang melihat secara langsung,” tambahnya.
Mengenai kronologis sementara, menurut Made, saat kejadian, korban yang melintas di Jalan Peralatan tidak dapat mengendalikan sepeda motor yang dikendarainya.
“Akibatnya, korban jatuh dan motornya bergerak ke kiri, sedangkan tubuhnya terlempar ke seberang jalan,” terangnya.
Persoalan Hasil Visum Korban
Di lain pihak, keluarga almarhum Zulkifli mengalami kesulitan untuk mendapatkan hasil visum dan rontgen dari pihak rumah sakit. Mereka dihalang-halangi untuk mengambil dokumen tersebut dari RSUD Raja Ahmad Thabib.
“Ada kejanggalan karena pihak keluarga tidak diperbolehkan untuk membawa pulang hasil visum korban oleh petugas Unit Gawat Darurat (UGD),” ungkap Bibi korban, Asriya, saat berada di Mapolres Tanjungpinang.
Awalnya, petugas UGD mengizinkan keluarga untuk mengambil hasil visum. Namun saat mereka keluar dari ruangan UGD, petugas menghentikan dan meminta untuk mengembalikannya.
“Setelah kami bertanya, mereka (pihak UGD) menjelaskan bahwa keluarga tidak diperbolehkan mengambil hasil visum tersebut,” jelas Asriya.
Sampai saat ini, keluarganya belum mengetahui hasil visum yang menunjukkan penyebab kematian Zulkifli serta surat kematian yang juga belum diberikan.
“Kami belum mengetahui hasil visum. Bahkan surat kematian pun tidak diberikan oleh pihak UGD. Kami akan mengurus hal ini lebih lanjut,” tuturnya dengan penuh harap.
Keluarga korban juga telah mendatangi kantor Satlantas Polres Tanjungpinang untuk mencari keadilan bagi almarhum. Mereka mempercayakan proses penyelidikan kepada pihak kepolisian setempat dalam mencari kebenaran dari kejadian ini.
(dar)
