Kota Batam – Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyambut kedatangan tim dari Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia dalam rangka Rapat Koordinasi dan Verifikasi Lapangan yang fokus pada pemberantasan narkoba dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kota Batam.
Rapat ini berlangsung di Aula Engku Hamidah, Kantor Wali Kota Batam, pada Selasa (8/7/2025). Dalam sambutannya, Amsakar mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah pusat terhadap masalah-masalah strategis yang dihadapi kota tersebut.
Komitmen Pemerintah dalam Pemberantasan Narkoba
Amsakar menyampaikan, “Kami mengucapkan terima kasih kepada KSP. Kehadiran ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah pusat dalam mendukung upaya pemberantasan narkoba dan TPPO di daerah.” Poin penting yang diangkat adalah letak geografis Batam yang berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga, menjadikan kota ini sebagai wilayah strategis sekaligus rentan menjadi target kejahatan transnasional.
Statistik menunjukkan bahwa Batam memang rawan terhadap berbagai kejahatan lintas negara seperti peredaran narkoba dan perdagangan manusia. Ini perlu menjadi perhatian bersama. Bagaimana kita bisa melindungi generasi muda dari ancaman ini? Kerja sama lintas sektor sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi masyarakat.
Langkah Strategis untuk Menghadapi Isu Kejahatan
Rapat tersebut diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah strategis dan taktis untuk menekan laju peredaran narkoba dan TPPO di wilayah Batam. Amsakar menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga swasta, maupun masyarakat. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kolektif yang memerlukan partisipasi aktif mulai dari pemangku kepentingan hingga masyarakat umum.
Pimpinan rombongan dari KSP, Mayjen TNI (Purn.) Dedi Sambowo, menjelaskan bahwa isu narkoba dan TPPO termasuk dalam 17 program prioritas nasional. “Presiden memberi arahan tegas: tidak ada toleransi terhadap narkoba dan korupsi. Keduanya adalah ancaman besar terhadap masa depan bangsa dan visi Indonesia Emas 2045,” katanya. Ajakan untuk memperkuat pencegahan sangat penting agar setiap pihak memahami perannya dalam menghadapi dua isu besar ini.
Dengan mengedepankan pendekatan yang lebih humanis dan kolaboratif, kita dapat bersama-sama melindungi masa depan generasi muda dan menciptakan masyarakat yang lebih aman. Rapat koordinasi ini harus menjadi titik awal dari langkah-langkah nyata untuk menanggulangi isu-isu besar yang menjadi tantangan bersama.