Dalam upaya mengendalikan inflasi dan meningkatkan produksi lokal, sebuah tim dari Kabupaten Barito Kuala melakukan kunjungan ke Bali untuk mempelajari teknik penanaman bawang merah yang diterapkan oleh petani setempat. Kunjungan ini menjadi langkah strategis dalam mencari solusi terhadap masalah harga bawang yang terus melonjak di kabupaten tersebut.
Kunjungan ini diadakan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bekerja sama dengan Bank Indonesia. Lokasi yang dipilih adalah KTT Sari Pertiwi di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil bawang merah. Kehadiran Bupati Barito Kuala, H Bahrul Ilmi, serta Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah menunjukkan dukungan yang kuat terhadap inisiatif ini.
Belajar dari Petani Bawang Lokal
Selama acara, Bupati H Bahrul Ilmi menekankan pentingnya pengetahuan dan teknik yang bisa diadopsi dari para petani bawang di Bali. Ia berharap, melalui diskusi dengan petani lokal, mereka dapat menerapkan metode penanaman yang lebih efektif dan efisien di daerah mereka. Kunjungan ini bukan hanya untuk belajar, tetapi juga untuk membangun jalinan kerja sama yang kuat antara petani di kedua wilayah.
Data menunjukkan bahwa harga bawang di Kabupaten Barito Kuala mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa bulan terakhir, mempengaruhi daya beli masyarakat. Hal ini memberikan dorongan bagi pemerintah daerah untuk mencari solusi yang berkelanjutan. Menurut Bupati, pengalaman dari petani bawang di Desa Songan bisa menjadi panduan bagi mereka untuk menghadapi tantangan yang ada dan meningkatkan produksi bawang merah secara keseluruhan.
Strategi Peningkatan Produksi dan Stabilitas Harga
Selain mempelajari teknik penanaman, Bupati juga menggarisbawahi pentingnya dukungan dan pendampingan dari berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia. Kerja sama yang sinergis dengan petani lokal menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan produksi bawang merah di Kabupaten Barito Kuala. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga menstabilkan harga agar lebih terjangkau bagi masyarakat.
Petani bawang dari Desa Songan, yang akrab dipanggil Bli Komang, menyatakan siap untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat di Kabupaten Barito Kuala. Dengan adanya keinginan untuk berkolaborasi ini, diharapkan bisa terbentuk sebuah komunitas petani yang saling mendukung dalam hal informasi dan praktik pertanian yang baik.
Dengan semua langkah yang diambil dalam kunjungan ini, diharapkan Kabupaten Barito Kuala dapat meningkatkan produksi bawang merah mereka dan memberikan dampak yang positif bagi perekonomian lokal. Keberhasilan dalam pengelolaan dan teknik penanaman yang baik akan sangat berkontribusi dalam menstabilkan harga bawang di pasar dan menjaga kesejahteraan masyarakat.