Berita Terkini – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mulai menarik perhatian investor sebagai lokasi potensial untuk pengembangan kawasan Artificial Intelligence (AI) dan pusat data digital.
Peluang ini dibahas dalam rapat yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, bersama sejumlah pelaku industri digital. Rapat dilaksanakan di Graha Kepri, Batam, pada Kamis (24/7/2025), dan menandai langkah strategis dalam pengembangan ekonomi digital di daerah ini.
Peluang Investasi Digital di Kepri
Berdasarkan pertemuan ini, banyak investor menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi di Kepri. Para perwakilan perusahaan seperti PT Prima Layanan Nasional Enjiniring, PT Octagon Precision Indonesia, serta PT Interline Technology bersilaturahmi dan mendiskusikan potensi yang ada. Kepri, dengan lokasi geografisnya yang strategis serta akses yang mudah, menjadi magnet bagi investasi baru, terutama dalam sektor digital.
Nyanyang Haris Pratamura menegaskan bahwa pemerintah daerah sangat terbuka terhadap investasi yang dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dalam penyampaianya, ia mengungkapkan, “Pemerintah daerah menyambut baik setiap peluang investasi, khususnya yang membawa dampak bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kepri.” Pernyataan ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah untuk mengeksplorasi potensi investasi di bidang teknologi dan digital.
Strategi Membangun Ekosistem Digital
Rencana pembangunan kawasan AI dan pusat data bukan hanya sekedar inisiatif jangka pendek. Pasalnya, rencana ini ditujukan untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan. Kepri adalah pilihan menarik, terlebih dengan adanya proyek infrastruktur strategis seperti pembangunan Jembatan Batam–Bintan dan pengembangan kawasan Free Trade Zone (FTZ). Hal ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan investasi digital.
Dari sisi investor, Direktur Marketing dan Pengembangan Bisnis PT PLNE, Kurnia Rumdony, juga mengemukakan bahwa Kepri memiliki keunggulan utama yang membuatnya ideal untuk pengembangan pusat data. Lokasinya yang berada di luar jalur cincin api (ring of fire) memberikan rasa aman dari bencana alam seperti gempa bumi. “Kedekatan dengan Singapura juga membuat Kepri sangat ideal untuk pengembangan pusat data dan ekosistem teknologi digital nasional,” ungkap Kurnia.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menindaklanjuti hasil rapat ini dalam bentuk proyek nyata. Kerja sama antara pemerintah daerah, investor, dan regulator nasional adalah langkah awal yang krusial dalam menciptakan peluang keberlanjutan serta pengembangan ekonomi lokal yang lebih baik.
Dengan melihat potensi yang ada, pengembangan sektor digital di Kepri diharapkan tidak hanya memberikan keuntungan bagi para investor, tetapi juga membawa manfaat yang luas bagi masyarakat setempat. Komitmen pemerintah daerah dalam mendukung setiap langkah menuju transformasi digital adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut.
