WAKIL Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), H. Achmad Maulana, menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan peningkatan fasilitas penerangan jalan dan keselamatan lalu lintas di wilayah provinsi.
HAL tersebut ia sampaikan usai rapat kerja bersama mitra kerja, termasuk Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalsel, Senin (11/8/2025) siang.
“Kita hari ini membahas program tahun anggaran 2026, banyak hal signifikan yang kita soroti. Salah satunya masalah penerangan jalan di pelosok-pelosok yang masih menjadi jalan provinsi,” ujar Maulana.
Ia mencontohkan wilayah Kelampayan, Kabupaten Banjar, sebagai salah satu titik yang membutuhkan perhatian khusus.
Pentingnya Penerangan Jalan dan Keselamatan Lalu Lintas
Penerangan jalan yang Memadai sangat penting untuk keselamatan pengendara, terutama pada malam hari. Jalan yang gelap dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Hal ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat di daerah terpencil. Salah satu alasan mengapa penerangan harus ditingkatkan adalah untuk menciptakan rasa aman bagi pengguna jalan, baik itu pejalan kaki maupun pengendara kendaraan. Penggunaan lampu jalan yang efisien serta rambu-rambu yang jelas dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan data, wilayah yang memiliki penerangan jalan yang baik bisa mengurangi kecelakaan hingga 30% dibandingkan yang tidak memiliki penerangan sama sekali.
Dari pengalaman sebelumnya, banyak masyarakat yang merasa was-was saat melintas di jalan-jalan yang gelap. Tentu saja, meningkatkan fasilitas ini juga berarti menambah kepercayaan masyarakat untuk menggunakan infrastruktur yang ada. Emotional connection yang terjadi antara masyarakat dan jalan yang aman tentunya harus diperkuat.
Strategi Peningkatan Fasilitas Penerangan dan Rambu Lalu Lintas
Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat. Memfasilitasi diskusi mengenai kebutuhan penerangan jalan bisa menjadi langkah awal. Di samping itu, penting juga untuk melibatkan pihak swasta dalam program penerangan jalan, misalnya melalui sponsorship atau CSR.
Penataan jalan alternatif pasca pembangunan jembatan di Banjarbaru juga penting untuk diperhatikan. Banyak isu yang keluar saat konflik berkaitan dengan jalur yang harus dipilih, dan komunikasikan kebutuhan ini dengan tepat kepada masyarakat agar tidak terjadi miskomunikasi lagi.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan semua pihak merasa nyaman dalam beraktivitas di area tersebut. Komitmen berkelanjutan dari semua pihak untuk merealisasikan program ini demi manfaat jangka panjang bagi masyarakat adalah hal yang sangat penting. Jika semua langkah ini dapat dilakukan dengan baik, harapannya kunjungan masyarakat di area tersebut kian meningkat, memberikan dampak positif bagi perekonomian serta keselamatan.
