Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) menggelar sosialisasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemar Ikan) sekaligus penanaman dan pembagian bibit Cabai, Rabu (13/8/2025).
Kegiatan yang diadakan di Pendopo DKP3 Benua Anyar, Banjarmasin ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari kelompok masyarakat umum, guru, hingga pelajar. Memasyarakatkan makan ikan bukan hanya sekedar slogan; ini merupakan upaya nyata untuk menciptakan pola makan yang lebih seimbang dalam masyarakat.
Pentingnya Konsumsi Ikan dalam Upaya Memenuhi Gizi Masyarakat
Konsumsi ikan diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai nutrisi yang terkandung dalam ikan. Di tengah situasi di mana beberapa komoditas pangan mengalami lonjakan harga, ikan menjadi salah satu sumber protein yang tidak hanya terjangkau tetapi juga kaya gizi. Selain itu, program ini juga ditujukan untuk menanggulangi masalah stunting yang kian mengkhawatirkan. Data menunjukkan bahwa asupan gizi yang tidak memadai berkontribusi terhadap perkembangan fisik dan mental anak.
Dari hasil penelitian yang diketahui, anak-anak yang rutin mengkonsumsi ikan lebih cenderung memiliki perkembangan otak yang lebih baik. Ini menjadi relevansi dari upaya sosialisasi yang digelar, karena dengan mengedukasi anak dan masyarakat tentang pentingnya makan ikan, kita juga melakukan investasi jangka panjang bagi generasi penerus. Gerakan ini menyasar kecintaan terhadap ikan yang tidak hanya sekedar bagi pemenuhan kebutuhan pangan, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian sumber daya perikanan lokal.
Strategi untuk Meningkatkan Kesadaran Nutrisi di Komunitas
Implementasi gerakan makan ikan ini tidak hanya berhenti pada sosialisasi semata. Melainkan, melibatkan pelibatan aktif masyarakat dalam penanaman sayuran dan budidaya ikan. Edukasi mengenai cara penanaman dan pemeliharaan menjadi bagian penting dari program ini. Melalui pelatihan dan workshop, masyarakat diajak untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar tempat tinggal untuk menghasilkan sayuran sendiri, termasuk cabai yang juga tengah mengalami kenaikan harga.
Keberlanjutan dari gerakan ini diharapkan dapat menciptakan kesadaran lebih dalam berbagai kalangan, termasuk para pelajar yang merupakan harapan bangsa. Penanaman kebiasaan baik sejak dini akan memberikan dampak positif bagi pola hidup sehat di masa depan. Selain itu, upaya kolektif dari semua elemen masyarakat, termasuk dukungan dari pendidikan, dapat memperkuat gerakan ini sehingga tercapai tujuan untuk menciptakan ketahanan pangan di daerah.
Secara keseluruhan, langkah ini diharapkan menciptakan sinergi antara kebutuhan setiap individu terhadap gizi yang cukup serta keberlangsungan lingkungan hidup. Masyarakat diajak untuk tidak hanya mengandalkan pasar, tetapi juga memanfaatkan potensi yang ada di sekitar untuk menghasilkan pangan yang sehat dan terjangkau.