Dalam era globalisasi, pertukaran budaya menjadi semakin penting untuk membangun hubungan yang harmonis antar negara. Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah program praktik sosial yang dilakukan oleh mahasiswa dari Huaqiao University di Tiongkok, yang baru-baru ini dilaksanakan di Indonesia.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan budaya Tiongkok, tetapi juga untuk mempererat hubungan antar masyarakat melalui pendidikan dan seni. Dengan konsep pertukaran budaya, para mahasiswa melakukan berbagai aktivitas yang diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi siswa di Indonesia.
Pentingnya Pertukaran Budaya Dalam Pendidikan
Pertukaran budaya memiliki banyak manfaat terutama dalam konteks pendidikan. Budaya bukan hanya sekadar seni dan tradisi, tetapi juga mencakup nilai-nilai yang dapat memperkaya cara berpikir dan perspektif individu. Dalam program ini, mahasiswa Tiongkok bekerja sama dengan dua sekolah di Tanjungpinang, yaitu Sekolah Pelita Nusantara dan Sekolah Witama, untuk menyebarluaskan pemahaman ini kepada siswa.
Ketua Panitia Pelaksana, Jacefynn, menjelaskan bahwa salah satu kegiatan utama adalah perkenalan tim yang melibatkan siswa Indonesia dan Tiongkok untuk berbagi pengalaman belajar di Huaqiao University. Diskusi yang dilakukan membahas isu-isu penting seputar integrasi budaya, toleransi, dan kerja sama internasional, terutama di kalangan pelajar. Hal ini menunjukkan bahwa belajar bersama dapat membuka pemahaman tentang keanekaragaman budaya yang ada di dunia.
Inovasi dalam Workshop Seni dan Pendidikan
Untuk lebih mendekatkan antara budaya Tiongkok dan Indonesia, tim mahasiswa mengadakan workshop seni yang berfokus pada kaligrafi Tionghoa, seni gunting kertas, serta seni tanah liat. Kegiatan ini ternyata disambut dengan antusias oleh para siswa. Mereka tidak hanya belajar tentang teknik seni, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap karya seni yang dibuat.
Melalui pengalaman ini, siswa diajak untuk tidak hanya menjadi penikmat seni, tetapi juga menjadi pencipta yang memiliki pemahaman mendalam tentang budaya lainnya. Jacefynn menekankan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk diplomasi budaya yang diharapkan dapat membangun jembatan antara Tiongkok dan Indonesia. Dengan demikian, mahasiswa Tiongkok tidak hanya berperan sebagai pengajar tetapi juga sebagai penghubung antar budaya.
Sejalan dengan itu, program praktik sosial ini dijadwalkan akan dilaksanakan di beberapa kota lain termasuk Pekanbaru, yang menandakan komitmen berkelanjutan dalam mengedukasi dan menjalin hubungan antar negara. Dengan pertukaran budaya yang positif, diharapkan tercipta fondasi hubungan internasional yang lebih damai dan bersahabat.
Dengan melibatkan berbagai pihak dalam pengalaman ini, mahasiswa Tiongkok dan siswa Indonesia dapat saling belajar dan memahami satu sama lain. Melalui kegiatan-kegiatan ini, mereka tidak hanya belajar tentang teknik seni, tetapi juga membangun rasa saling menghargai dan empati terhadap perbedaan. Akibatnya, program ini tidak hanya menambah pengetahuan tentang seni, tetapi juga memperkaya jiwa dan karakter peserta didik.