Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) – Pada tahun 2025, sepuluh lokasi di Provinsi Kepri ditetapkan sebagai titik kegiatan World Cleanup Day (WCD) atau Hari Bersih-Bersih Sedunia. Lokasi-lokasi ini mencakup kota Batam, Lingga, Natuna, dan beberapa daerah lain yang masih menunggu kepastian lebih lanjut.
Winda Sari, selaku pemimpin WCD Kepri, mencatat bahwa hal ini diumumkan setelah melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, di Gedung Graha Kepri, Batam, pada Kamis (21/8/2025). Dengan semangat mengajak dan berkolaborasi, Winda berharap pemerintah provinsi dapat memberikan dukungan penuh untuk kelancaran kegiatan ini.
Dukungan Pemerintah untuk Kebersihan Lingkungan
Dalam sambutannya, Winda menekankan pentingnya bersatu untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam. Ini bukan hanya tentang aksi satu hari, tetapi sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar mereka. Ia juga mengingatkan bahwa sampah bukan hanya masalah lokal, tetapi memicu tantangan global yang perlu dihadapi bersama.
Sementara itu, Wakil Gubernur Nyanyang menyatakan bahwa Pemprov Kepri sangat mendukung upaya WCD. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam melestarikan lingkungan. “Kami akan bekerja sama dengan dinas yang terkait agar aktivitas bersih-bersih ini dapat sukses,” ujarnya. Hal ini menggambarkan komitmen pemerintah provinsi untuk memelihara lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat.
Manfaat Gerakan Bersih-Bersih
Tidak hanya menjadi aksi seremonial, World Cleanup Day juga menawarkan sejumlah manfaat. Misalnya, kegiatan ini dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Selain itu, ini juga berfungsi sebagai momen untuk meningkatkan kesadaran publik akan dampak sampah terhadap keberlangsungan hidup lingkungan.
Sebagai contoh nyata, Pemprov Kepri telah melakukan aksi bersih-bersih secara rutin setiap Kamis, melibatkan masyarakat dan pegawai. Kegiatan tersebut telah berlangsung di Pulau Penyengat dan Tanjungpinang, dan ke depannya, akan diperluas ke tujuh kabupaten/kota di wilayah Kepri. Ini adalah langkah penting untuk menjadikan kebersihan sebagai budaya, bukan sekadar satu kali kegiatan.
World Cleanup Day merupakan gerakan global yang bukan hanya diikuti oleh Indonesia. Sejak pertama kali diperingati pada tahun 2018, gerakan ini telah berhasil melibatkan 191 negara dalam upaya pengurangan masalah sampah di seluruh dunia. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan penuh dari pemerintah serta masyarakat, diharapkan kegiatan ini dapat membawa dampak positif yang nyata bagi lingkungan.