Tiga tokoh dari Kalimantan Selatan baru-baru ini menerima penghargaan Bintang Mahaputera yang diserahkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Penghargaan ini berlangsung pada Senin, 25 Agustus 2025.
Ketiga tokoh tersebut adalah (alm) H Sulaiman HB yang akrab disapa Haji Leman, (alm) H Abidin HH, dan H Samsudin Andi Arsyad, atau biasa dikenal sebagai Haji Isam.
Pentingnya Pengakuan Prestasi di Kalimantan Selatan
Penghargaan ini tidak hanya menjadi bukti pengakuan atas jasa tokoh-tokoh tersebut, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya kontribusi mereka terhadap masyarakat dan lingkungan di Kalimantan Selatan. Politisi dan mantan Wakil Gubernur Kalsel, HM Rosehan NB, mengungkapkan kebanggaannya atas pengakuan yang diberikan kepada para tokoh. Dalam pandangannya, penghargaan ini adalah simbol penghormatan bagi mereka yang telah berjasa.
“Baik tokoh senior maupun tokoh muda yang menerima anugerah ini tentu sangat membanggakan,” kata Rosehan. Penghargaan ini adalah indikasi nyata bahwa usaha dan dedikasi para tokoh dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi dan olahraga, diakui tidak hanya oleh masyarakat tetapi juga oleh pemerintah.
Kontribusi Nyata Tokoh-Tokoh Kalimantan Selatan
H. Sulaiman HB dan H. Abidin HH meski sudah meninggal, namun warisan dan jasa mereka masih terasa hingga kini. Haji Leman, misalnya, dikenal luas tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam dunia olahraga. Rosehan menerangkan bahwa kiprah Haji Leman sudah menjadi pengetahuan umum di masyarakat. Di sisi lain, Haji Abidin memiliki kontribusi signifikan dalam merintis tambang batu bara, serta peduli terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Beliau benar-benar memperhatikan masyarakatnya,” ujar Rosehan menceritakan kenangannya dengan Haji Abidin. Pengalaman Rosehan semasa kecil, saat ayahnya menjalankan pabrik kayu di Satui Barat dan di mana Haji Abidin menjadi pembakal, memberikan gambaran jelas akan kepedulian tokoh ini terhadap lingkungan dan komunitasnya.
Walaupun sekarang ketiganya telah tiada, namun jejak langkah dan inspirasi yang mereka tinggalkan tidak akan pernah terhapus dari memori masyarakat dan generasi selanjutnya. Haji Isam, sebagai tokoh yang masih aktif, menunjukkan bagaimana konsistensi dalam berkarya dapat menghubungkan banyak orang baik di level nasional maupun internasional.
Semua penghargaan yang diberikan, menurut Rosehan, telah melalui proses penilaian yang ketat dan rasional. “Presiden pasti tidak memilih asal-asalan, melainkan berdasarkan penilaian mendalam terhadap jasa mereka,” tambahnya. Dengan demikian, pengakuan ini dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat.
Secara keseluruhan, penghargaan Bintang Mahaputera ini adalah sebuah pengakuan yang bukan hanya bersifat simbolis tetapi juga memiliki implikasi yang lebih luas. Diharapkan bahwa langkah ini akan memicu semangat dan dedikasi para tokoh lainnya untuk memberikan yang terbaik bagi kalangan masyarakat, serta menginspirasi generasi muda untuk melanjutkan perjuangan dan visi yang ditinggalkan oleh pendahulu mereka. Dengan demikian, semangat layanan dan keberanian dalam melayani masyarakat akan terus berkembang dan menjadi ciri khas Kalimantan Selatan. (Erna Djedi)