PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan bersama pemerintah pusat mulai menggelontorkan proyek strategis pembangunan jalan senilai lebih dari Rp2 triliun di Kabupaten Kotabaru.
JALAN ini dirancang untuk menunjang konektivitas kawasan Pelabuhan Internasional Mekar Putih, sekaligus membuka akses ke berbagai wilayah Kalimantan, termasuk menuju Ibu Kota Negara (IKN).
Proyek ini mencakup pembangunan jalan sepanjang 104 kilometer yang akan menghubungkan Pelabuhan Mekar Putih, lintas Pulau Laut Tengah, Jembatan Panjang Pulau Laut Kotabaru, hingga kawasan Tanah Bumbu dan Tanah Laut.
BACA : 18 Besi Pengikat Hilang, PUPR Kalsel Pastikan Jembatan Mantuil 9 Tetap Aman
Selain mendukung arus logistik pelabuhan, jalan ini juga akan menghubungkan kawasan industri strategis seperti KEK Stangga di Tanah Bumbu.
“Pembangunan ini mendukung keluar masuk barang dari pelabuhan internasional Mekar Putih yang bisa dilayari kapal hingga 40.000 DWT,” jelas Plt Kepala Dinas PUPR Kalsel, H.M. Yasin Toyib, kepada wartawan di Banjarmasin.
Dari total nilai proyek yang mencapai lebih dari Rp2 triliun, pemerintah pusat dikabarkan telah menyatakan komitmennya untuk menanggung Rp1,1 triliun melalui Kementerian PUPR. Sementara sisanya berasal dari APBD Provinsi Kalsel secara bertahap.
BACA JUGA : Sidang Suap Dinas PUPR Kalsel Diwarnai Tangis Yulianti, H Akhmad Minta Bebas, Ahmad Solhan Mohon Keringanan
“Tahun 2025 ini, dari APBD provinsi telah dikucurkan Rp500 miliar, lalu tahun depan kembali Rp500 miliar. Sisanya akan ditanggung pusat,” rinci Yasin.
Pembangunan ini tidak hanya sekadar membuka akses fisik, tetapi juga mempercepat distribusi logistik di kawasan selatan Kalimantan, termasuk daerah-daerah yang selama ini terisolasi.
Dukungan pun datang dari DPRD Kalsel, khususnya dari Komisi III yang membidangi infrastruktur. Ahmad Maulana, anggota Komisi III, menilai pembangunan ini sangat penting, terutama karena menggandeng peran besar dari pemerintah pusat.
“Kami dari DPRD sangat mendukung proyek ini. Apalagi pembangunan jalan ini mencakup kawasan vital seperti Kelok 12, Gunung Papua, dan Bulai, yang selama ini menantikan akses yang memadai,” pungkasnya.(jejakrekam)
