Kebakaran yang melanda gedung Universitas Lambung Mangkurat (ULM) pada Senin, 28 Juli 2025 pagi, memicu perhatian serius dari berbagai instansi terkait. Penyelidikan oleh Laboratorium Forensik Polri Surabaya kini tengah dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti dari insiden tersebut.
Tim Labfor Polri Surabaya turun ke lokasi untuk mencari tahu sumber penyebab kebakaran di gedung rektorat, yang merupakan salah satu perguruan tinggi terbesar di Kalimantan. Mengingat pentingnya gedung ini, hasil dari penyelidikan diharapkan dapat memberikan kejelasan dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Penyebab dan Detil Penyelidikan Kebakaran
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Selatan, Kombes Pol Adam Erwindi, pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) secara mendalam. Dikatakan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Namun, untuk memastikan hal tersebut, hasil pemeriksaan dari tim Labfor masih menjadi harapan utama. Pengumpulan data dan analisis dari penyelidikan ini sangat penting untuk memahami lebih jauh tentang faktor-faktor yang dapat memicu kebakaran di area pendidikan.
Dalam peristiwa tersebut, gedung Rektorat ULM terlihat dikelilingi garis polisi berwarna kuning, menandakan bahwa tempat itu sedang dalam proses penyelidikan. Keberadaan garis polisi ini juga bertujuan untuk mengamankan lokasi dari pihak yang tidak berkepentingan agar penyelidikan dapat berjalan secara efektif. Di samping itu, penelitian lebih lanjut oleh pihak berwenang diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih lengkap terkait kondisi gedung serta faktor risiko yang dapat memperbesar peluang terjadinya kebakaran di masa mendatang.
Dampak Kebakaran dan Tindakan Lanjutan
Pasca kebakaran, keadaan di dalam gedung Rektorat menunjukkan dampak yang cukup parah. Banyak barang dan dokumen penting yang berada di aula gedung hangus terbakar, yang merupakan kehilangan besar bagi institusi pendidikan ini. Insiden ini pun menimbulkan kepanikan, terutama di antara staf dan mahasiswa. Keberadaan ratusan personel dari Barisan Pemadam Kebakaran (BPK), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin terlihat cepat merespons untuk mengatasi api yang muncul secara mendadak.
Kepanikan di lokasi menunjukkan betapa pentingnya kesiapan dalam menghadapi situasi darurat. Pembelajaran dari insiden ini bisa menjadi pengalaman berharga bagi lembaga pendidikan lainnya dalam meningkatkan sistem keselamatan dan penanganan bencana. Penyusunan rencana darurat yang lebih baik, serta sosialisasi di kalangan civitas akademika mengenai prosedur keselamatan, menjadi sangat diperlukan setelah kejadian ini.
Secara keseluruhan, kebakaran di ULM membawa pelajaran berharga tentang pentingnya kewaspadaan dan penanganan risiko di lingkungan pendidikan. Kejadian ini bukan hanya menyoroti perlunya infrastruktur yang aman, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya tindakan pencegahan kebakaran dan pemeliharaan alat-alat keselamatan di setiap institusi. Diharapkan, perhatian yang diberikan dapat membantu semua institusi pendidikan untuk lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan yang tidak terduga di masa depan.