Pemerintah Kota Tanjungpinang menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan akses pendidikan melalui Program Sekolah Rakyat. Inisiatif ini bertujuan memberikan peluang bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.
Dalam sebuah rapat yang diadakan baru-baru ini, Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, mengungkapkan kesiapannya untuk mengirimkan data calon siswa yang termasuk dalam kategori penerima manfaat. Rapat tersebut melibatkan kepala sekolah dari berbagai tingkat, dan bertujuan untuk menyamakan pemahaman mengenai langkah-langkah pendaftaran siswa ke Sekolah Rakyat.
Dukungan Penuh untuk Sekolah Rakyat
Program ini dirancang untuk membantu siswa dari keluarga tidak mampu pada jenjang SD, SMP, dan SMA. Dalam rapat yang diadakan di Aula Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Lis menekankan pentingnya pendataan yang akurat, sehingga para kepala sekolah diharapkan dapat segera mengumpulkan data terkait siswa yang berpotensi menerima manfaat dari program tersebut.
Fasilitas yang akan disediakan di Sekolah Rakyat tergolong lengkap, mencakup seragam, buku pelajaran, hingga konsumsi harian. Semua biaya pendidikan akan ditanggung oleh negara, sehingga orang tua siswa tidak perlu khawatir akan beban biaya. Targetnya, tahun 2025 akan tersedia 100 kuota untuk peserta didik, terdiri dari 50 untuk SD, 25 untuk SMP, dan 25 untuk SMA.
Menjawab Tantangan Pendidikan di Tanjungpinang
Dalam konteks ini, Sekretaris Daerah Kota, Zulhidayat, menyampaikan bahwa ada lebih dari 9.000 anak di Tanjungpinang yang tergolong dalam kategori miskin dan sangat miskin, dan mereka berhak mendapatkan akses pendidikan melalui ini. Program ini tidak hanya difokuskan untuk memberikan pendidikan, tapi juga untuk memperhatikan kondisi keluarga siswa, dengan memasukkan orang tua ke dalam database penerima bantuan sosial.
Langkah ini menunjukkan bahwa program Pendidikan tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga berupaya memberikan dukungan kepada keluarga mereka. Anak-anak yang belum pernah sekolah atau yang terpaksa putus sekolah karena masalah ekonomi dapat mendaftar untuk mengikuti Sekolah Rakyat. Dengan syarat usia yang telah ditentukan, diharapkan program ini bisa menjangkau lebih banyak anak-anak yang membutuhkan.
Berbagai upaya ini adalah langkah strategis untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam penyediaan pendidikan di daerah tersebut. Dukungan dari pemerintah dan keterlibatan aktif kepala sekolah serta masyarakat akan menjadi kunci kesuksesan Program Sekolah Rakyat. Di akhir proses, harapannya adalah terciptanya lingkungan pendidikan yang inklusif dan mendorong semua anak untuk mendapatkan kesempatan belajar yang sama.