Dharmawanita Persatuan (DWP) Kabupaten Kotabaru baru-baru ini mengadakan pertemuan rutin di Gedung Ratu Intan pada Kamis (8/8/2025). Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai anggota DWP serta narasumber yang memberikan wawasan mengenai pentingnya pencegahan korupsi.
Acara ini dipimpin oleh DWP Inspektorat Kotabaru yang juga berperan sebagai pelaksana. Dalam sambutannya, Ketua DWP Kabupaten Kotabaru menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua anggota yang hadir dan berharap pertemuan ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat silaturahmi serta penambahan wawasan.
Pentingnya Sosialisasi Pencegahan Korupsi
Dalam pertemuan tersebut, Ketua DWP Kotabaru menekankan pentingnya tema yang diusung, yakni “Membangun Pencegahan Korupsi dari Keluarga.” Menurutnya, keluarga merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter dan integritas seseorang. Sosialisasi tentang pencegahan korupsi seharusnya dimulai dari lingkungan yang paling kecil ini.
Hasil survei menunjukkan bahwa lingkungan keluarga memiliki peran yang signifikan dalam membentuk sikap generasi muda terhadap nilai-nilai moral dan etika. Dengan memberikan pendidikan antikorupsi sejak dini, kita bisa berharap untuk membangun generasi masa depan yang lebih bersih dari praktik korupsi. Berbagai kegiatan dapat diadakan dalam keluarga untuk menanamkan nilai-nilai positif, mulai dari diskusi sederhana hingga pelatihan di rumah.
Strategi Implementasi Nilai Antikorupsi di Keluarga
Membangun pencegahan korupsi di lingkungan keluarga bukanlah tugas yang mudah, tetapi ada beberapa strategi yang bisa diterapkan. Salah satunya adalah dengan menciptakan budaya diskusi terbuka di antara anggota keluarga. Diskusi tentang isu sosial dan etika, termasuk bagaimana dampak korupsi bagi masyarakat, dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman.
Selain itu, orang tua juga perlu memberikan contoh sikap dan perilaku yang baik. Dalam kehidupan sehari-hari, menunjukkan integritas dan kejujuran akan memberikan pengaruh yang kuat terhadap anak-anak. Dengan demikian, sikap ini akan tertanam dalam diri mereka dan menjadi bagian dari karakter mereka kelak.
Penutup kegiatan DWP tersebut menegaskan bahwa pertemuan bukan hanya sekadar ajang berkumpul, melainkan harus dimaknai sebagai sarana refleksi dan pembelajaran. Diharapkan setiap anggota DWP dapat aktif dalam mendukung gerakan antikorupsi di masyarakat, dimulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari.