• Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Kamis, Agustus 14, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Rilisutama.com
  • Home
  • Metropolis
  • Ekonomi
  • Daerah
  • Hukrim
  • Nasional
  • Home
  • Metropolis
  • Ekonomi
  • Daerah
  • Hukrim
  • Nasional
No Result
View All Result
Rilisutama.com
No Result
View All Result
Home Daerah

Kesiapan Banua Menyambut Pembukaan Gerbang Dunia Segera Terjadi

Kesiapan Banua Menyambut Pembukaan Gerbang Dunia Segera Terjadi

Oleh: Dr.Eng. Akbar Rahman

DALAM waktu dekat, sebuah terobosan baru akan hadir untuk Banua. Jalur penerbangan langsung dari Syamsudin Noor ke Kuala Lumpur Internasional Airport (KLIA) akan segera menghubungkan Kalimantan Selatan dengan salah satu pusat transportasi dan perdagangan terbesar di Asia Tenggara.

Momen ini menjadi salah satu tambahan destinasi bandara Syamsudin Noor, menandai interaksi langsung Banua dengan dunia. Rute ini berfungsi sebagai gerbang yang membuka arus manusia, barang, ide, dan peluang.

Namun, di balik keterhubungan yang luas, selalu ada dua sisi: keuntungan dan risiko yang perlu diantisipasi.

Bagi Banua, kone tasi dengan Semenanjung Melayu bukanlah hal baru. Sejak masa Kesultanan Banjar, jalur perdagangan maritim telah menghubungkan pelabuhan di Kalimantan dengan kota-kota di Selat Melaka. Kapal membawa rempah, hasil hutan, kain, dan kerajinan, sementara dari seberang datang produk dan pengaruh budaya yang berbeda.

Kini, sejarah tersebut seolah diputar kembali. Jika dulu interaksi terjadi melalui layar kapal, kini hadir dengan sayap pesawat yang berani membelah awan. Perjalanan yang dulunya memakan waktu lama kini dapat ditempuh dalam jam.

Kesamaan bahasa, agama, dan identitas Melayu menjadikan jembatan sosial yang mempermudah interaksi, memperkuat keyakinan bahwa ini bukan sekadar penerbangan internasional, melainkan jalur serumpun yang terhubung kembali.

Koneksi udara langsung ini membuka potensi ekonomi yang sangat besar. Kuala Lumpur, sebagai hub penerbangan internasional, menawarkan akses ke Eropa, Timur Tengah, Asia Timur, hingga Afrika. Artinya, Banua kini memiliki pintu langsung yang terhubung dengan pasar global yang lebih luas.

Kuala Lumpur memiliki jaringan penerbangan yang sangat luas dan kompetitif, bahkan menuju kloter-kloter penting seperti Jeddah dan Madinah. Hal ini berarti para jamaah dari Banua dapat melakukan perjalanan dengan waktu transit yang lebih efisien, serta potensi biaya perjalanan yang lebih terjangkau.

Travel umroh lokal akan mendapatkan keuntungan, sedangkan para jamaah bisa memilih dari berbagai opsi perjalanan yang lebih variatif, murah, dan nyaman.

Di sisi lain, produk perikanan segar, hasil perkebunan, dan kerajinan tangan khas Banjar akan lebih mudah masuk ke rantai pasok internasional dengan biaya logistik yang lebih rendah serta waktu pengiriman yang lebih cepat. Ketergantungan pada transit di Jakarta atau Surabaya kini menjadi hal yang sudah tidak perlu.

Pariwisata juga akan meraih keuntungan. Kalimantan Selatan memiliki daya tarik yang unik, seperti pasar terapung yang ikonik, budaya Banjar yang otentik, serta potensi ekowisata hingga Geopark Meratus. Wisatawan dari Malaysia yang mencari pengalaman otentik di negeri serumpun bisa menjadi pasar potensial.

Sebaliknya, warga Banua juga akan lebih mudah untuk berwisata, belanja, atau bahkan berobat ke Malaysia. Sektor pendidikan dan penelitian pun berpotensi berkembang dengan pesat, didorong oleh adanya pertukaran pelajar, program student exchange, dan kolaborasi penelitian antara universitas di Banua dengan kampus di Malaysia.

Namun, setiap peluang datang dengan risiko yang harus diperhatikan. Rute ini kemungkinan besar awalnya akan dilayani hanya oleh satu maskapai, sehingga ketergantungan ini berpotensi berisiko. Jika penumpang tidak memenuhi target atau kebijakan maskapai berubah, rute ini bisa saja dihentikan.

Jalur internasional juga akan menuntut pengawasan keamanan yang lebih ketat. Potensi migrasi ilegal dan penyelundupan barang, serta aktivitas lintas batas ilegal lainnya harus diantisipasi dengan baik dari awal. Infrastruktur yang mendukung juga menjadi faktor kunci.

Bandara Syamsudin Noor sudah cukup modern, tetapi pengalaman penumpang internasional tidak hanya berhenti di area kedatangan. Konektivitas transportasi darat, kualitas penginapan di Banua, ketersediaan pemandu wisata profesional berbahasa asing, dan pelayanan publik yang ramah akan menentukan kesan pertama wisatawan yang datang dari Selat Melaka.

Standar ini kudu memenuhi ekspektasi internasional agar rute ini dapat bertahan dalam jangka panjang.

Penerbangan langsung Banjarbaru – Kuala Lumpur menjadi titik awal untuk menjadikan Banua sebagai Gerbang Melayu di tengah Kalimantan. Peran strategis ini menggabungkan aspek sejarah, budaya, dan letak geografis yang menguntungkan.

Untuk memaksimalkan manfaat dari rute ini, diperlukan strategi yang terintegrasi. Promosi pariwisata yang lebih terarah, memperkenalkan Banua di pasar Malaysia melalui kampanye digital, festival budaya, dan kerja sama dengan agen perjalanan akan sangat penting.

Peningkatan kualitas SDM dan layanan pariwisata di Banua juga akan sangat berpengaruh. Mengoptimalkan pelatihan pemandu wisata, meningkatkan kualitas layanan hotel, serta mempertimbangkan penawaran paket tur tematik merupakan hal yang harus dilakukan segera.

Penguatan sistem imigrasi, bea cukai, dan keamanan bandara juga perlu digalakkan untuk menghindari pelanggaran lintas batas. Ke depan, dibutuhkan lebih dari satu maskapai untuk melayani rute ini dan membuka koneksi ke destinasi internasional lainnya.

Terbukanya gerbang dunia ini harus disambut Banua dengan kebanggaan, serta kesiapan yang maksimal. Sejarah menunjukkan bahwa keterhubungan mampu membawa kemakmuran bagi yang siap, tetapi dapat menjadi kerentanan bagi yang lengah.

Di langit Banjarbaru, pesawat yang segera terbang menuju Kuala Lumpur akan menjadi simbol keterhubungan baru antara masa lalu yang berdekatan dengan sejarah dan masa depan yang sarat akan peluang. Kini, fokus Banua adalah untuk menentukan perannya; apakah akan sekadar menjadi titik singgah, ataukah akan menjelma menjadi pintu utama dunia yang mandiri dan tangguh di gerbangnya.

Previous Post

Proyek Sungai Veteran Diperiksa, Anang Minta Polda Panggil Ibnu Sina dan Dinas PUPR

Next Post

Pembekalan Pengetahuan Tanggap Bencana untuk Pelajar SMP oleh BPBD Tanjungpinang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Metropolis
  • Nasional

Rekomendasi

Masa Kerja Panitia Angket Usai, Ini Hasil Penyelidikan TPP ASN Kepala Daerah Tanjungpinang

Masa Kerja Panitia Angket Selesai, Berikut Hasil Penyelidikan TPP ASN Kota Tanjungpinang

Pelatihan Batik dan Desain Kemasan untuk Mendorong IKM Naik Kelas di Batam

Pelatihan Batik dan Desain Kemasan untuk Mendorong IKM Naik Kelas di Batam

Wabup Pohuwato Iwan S Adam Resmi Buka Turnamen Randangan Cup 2025

Wabup Pohuwato Iwan S Adam Resmi Buka Turnamen Randangan Cup 2025

Sidebar

Rilisutama.com

© 2025 Rilisutama.com – All Rights Reserved.

Navigate Site

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Metropolis
  • Ekonomi
  • Daerah
  • Hukrim
  • Nasional

© 2025 Rilisutama.com – All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In