Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam sidang tahunan MPR pada Jumat (15/8/2025).
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menggarisbawahi sejumlah keberhasilan yang telah dicapai selama 299 hari masa kepemimpinannya. Ini merupakan momen penting untuk mengevaluasi dan merefleksikan pencapaian yang telah diraih serta tantangan yang masih dihadapi.
Keberhasilan dalam Menyelamatkan Anggaran Negara
Presiden Prabowo mengklaim bahwa dirinya telah berhasil mengidentifikasi dan menyelamatkan Rp300 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, yang dianggap rentan terhadap penyalahgunaan. Langkah ini menunjukkan komitmennya untuk menerapkan transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik dalam pengelolaan anggaran negara.
Pengamat ekonomi mencatat bahwa pengelolaan anggaran yang lebih efisien sangat krusial untuk mencegah kebocoran keuangan negara yang dapat berakibat fatal. Tindakan Prabowo dalam mengalihkan anggaran yang berpotensi diselewengkan—seperti anggaran perjalanan dinas dalam dan luar negeri yang sangat besar—ke pos-pos yang lebih produktif moncer.
Pentingnya Menghentikan Aliran Kekayaan Ke Luar Negeri
Presiden juga menyampaikan kekhawatirannya tentang fenomena ‘net outflow of national wealth’, di mana kekayaan negara terus mengalir keluar, mengancam kedaulatan ekonomi Indonesia. Fenomena ini, menurutnya, bisa berujung pada kondisi negara gagal jika tidak segera diidentifikasi dan dihentikan. Ibarat tubuh manusia, jika darah terus mengalir keluar, maka pada suatu titik tubuh itu akan mati.
Oleh karena itu, Presiden Prabowo menekankan pentingnya langkah-langkah strategis dalam menjaga kekayaan negara agar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat. Ia menyadari bahwa langkah-langkah yang diambil mungkin tidak populer, namun demi masa depan bangsa, hal tersebut harus dilakukan dengan tegas dan berani.
Dalam penutup pidatonya, Prabowo bertekad untuk menyelamatkan kekayaan negara agar dapat digunakan tidak hanya untuk kebutuhan saat ini tetapi juga untuk generasi datang. Hal ini menunjukkan bahwa visi kepemimpinannya lebih dari sekadar angka, tetapi berkaitan dengan masa depan bangsa dan kesejahteraan rakyat.
