MEMASUKI Rabiul Awal, bulan yang memuat keistimewaan kelahiran Nabi Muhammad SAW, tradisi Baayun Maulid kembali dirayakan di Kalimantan Selatan.
Setiap tahunnya, kegiatan ini menjadi agenda penting untuk memperingati Maulid Nabi, dan tahun ini, Perayaan Baayun Maulid diselenggarakan oleh pemerintah daerah melalui lembaga kebudayaan setempat, sebagai upaya menjaga dan melestarikan budaya masyarakat Banjar.
Tradisi Baayun Maulid dalam Pelestarian Budaya Banjar
Baayun Maulid adalah tradisi yang sangat menghormati kelahiran Nabi Muhammad SAW, di mana masyarakat berkumpul untuk berdoa dan merayakan dengan acara yang spesial. Dalam penyelenggaraan tahun ini, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat memperkuat agenda tersebut dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi.
Melalui Kepala UPTD Museum setempat, informasi terkait jadwal pendaftaran dan pelaksanaan disebutkan. Pendaftaran peserta telah dibuka dari bulan sebelumnya dan akan berlanjut hingga hari pelaksanaan. Lebih dari sekadar acara, ini adalah langkah nyata dalam melestarikan budaya lokal yang sarat akan nilai-nilai spiritual, persatuan, dan kearifan lokal.
Persiapan dan Harapan dari Kegiatan Baayun Maulid
Dengan menghadirkan partisipasi dari masyarakat luas, penyelenggara berharap dapat menampung sebanyak mungkin peserta dalam acara yang direncanakan. Kegiatan ini tidak dipungut biaya, sehingga siapa saja bisa turut serta. Peserta hanya diminta untuk membawa perlengkapan tertentu sebagai bagian dari tradisi, yang juga menunjukkan keharmonisan dalam beribadah.
Target untuk menjangkau lebih banyak masyarakat bukan hanya bertujuan untuk menjalankan tradisi, tetapi juga memberikan makna lebih dalam menyangkut keutuhan budaya Banjar yang kaya dan beraneka ragam. Keterlibatan aktif masyarakat dalam berbagai acara kebudayaan seperti ini menjadi harapan untuk menjaga warisan yang telah ada selama berabad-abad.