• Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Jumat, Juni 27, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Rilisutama.com
  • Home
  • Metropolis
  • Ekonomi
  • Daerah
  • Hukrim
  • Nasional
  • Home
  • Metropolis
  • Ekonomi
  • Daerah
  • Hukrim
  • Nasional
No Result
View All Result
Rilisutama.com
No Result
View All Result
Home Nasional

Bulan Juni Bulan Bung Karno Generasi Muda Bangkit dalam Semangat Keadilan dan Gotong Royong

Bulan Juni Bulan Bung Karno Generasi Muda Bangkit dalam Semangat Keadilan dan Gotong Royong

Gorontalo – Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa, menyerukan kepada seluruh elemen bangsa, terutama generasi muda, untuk menyalakan kembali semangat dan ajaran Bung Karno di bulan Juni ini. Dikenal sebagai Bulan Bung Karno, bulan Juni memiliki arti yang mendalam, karena ada tiga momen bersejarah yang terjadi dalam hidup Proklamator RI, Ir. Soekarno: Hari Lahir Bung Karno (6 Juni 1901), Hari Lahir Pancasila (1 Juni 1945), dan Hari Wafat Bung Karno (21 Juni 1970).

Bagi Ridwan Monoarfa, Bulan Bung Karno bukan sekadar menjadi waktu untuk mengenang, melainkan juga sebagai momentum untuk merekonstruksi semangat perjuangan, khususnya di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa saat ini.

Pancasila sebagai Jiwa Bangsa

Ridwan menekankan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar dasar negara, melainkan juga jiwa bangsa Indonesia. Ia percaya bahwa nilai-nilai Pancasila harus terus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan generasi muda.

“Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan—semua itu bukan hanya teori. Harus diwujudkan dalam sikap, kebijakan publik, dan cara kita memperlakukan sesama,” tegasnya. Di tengah maraknya disinformasi, polarisasi politik, dan hilangnya empati sosial, Pancasila menjadi fondasi untuk menyatukan dan memperkuat karakter bangsa di era yang terus berubah ini.

Meneguhkan Trisakti untuk Kemandirian

Ridwan juga mengangkat ajaran Trisakti Bung Karno yang berbunyi: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Ia menganggap bahwa Trisakti adalah jawaban strategis untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa saat ini.

“Jika generasi muda ingin menjadi agen perubahan, mereka harus sadar akan politik dan aktif dalam mengawal kebijakan publik, tidak sekadar menjadi penonton,” ungkapnya. Ia mengajak kaum muda untuk mandiri secara ekonomi, dengan berjuang menciptakan kemandirian melalui kewirausahaan dan mendukung produk lokal. Merasa bangga menggunakan produk Indonesia adalah wujud nyata dari nasionalisme di zaman sekarang,” lanjutnya.

Menjaga Nilai Gotong Royong

Ridwan menyebut bahwa gotong royong merupakan esensi dari keindonesiaan. Ia mencermati bahwa nilai ini kini perlahan mulai pudar akibat gaya hidup individualis yang mengemuka di masyarakat.

“Bung Karno meyakini bahwa kekuatan rakyat adalah kunci. Untuk menjadikan Indonesia kuat, kita harus kembali kepada semangat gotong royong, saling membantu, dan menjaga harmoni sosial,” paparnya. Ia juga mengimbau agar pemerintah dan masyarakat bahu-membahu menyelesaikan permasalahan sosial seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.

Keadilan Sosial: Prioritas bagi Kaum Marjinal

Semangat Bung Karno untuk membela kaum marhaen—petani, nelayan, buruh, dan rakyat kecil—harus kembali menjadi fokus pembangunan bangsa. “Selama rakyat belum sejahtera, perjuangan belum selesai. Kita harus terus menuntaskan misi keadilan sosial dan memastikan akses setara bagi seluruh warga negara,” ujarnya dengan penuh semangat.

Menghidupkan Api Perjuangan di Era Milenial

Ridwan Monoarfa menutup pesannya dengan seruan kepada generasi muda untuk mewarisi jiwa pejuang Bung Karno. Ia menyatakan bahwa Indonesia memerlukan anak muda yang berani bermimpi dan bertindak demi keadilan dan kemanusiaan.

“Mari kita warisi jiwa perjuangan Bung Karno untuk mewujudkan kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan kepribadian dalam kebudayaan. Jadilah generasi yang berpihak pada kebenaran, berjuang dengan cinta tanah air, dan menyalakan semangat gotong royong,” pungkasnya.

Di Bulan Bung Karno, ajakan untuk tidak hanya mengenang sosok Proklamator, tetapi juga untuk menghidupkan ajarannya dalam aksi nyata dengan mencintai bangsa melalui kerja dan karya. Sebagaimana yang pernah diungkapkan Bung Karno, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya.”

Redaksi.

Post Views: 95

Previous Post

RSUD RAT Tingkatkan Fasilitas untuk Kenyamanan Layanan Pasien

Next Post

Ajak Gotong Royong Cegah Stunting oleh Hj Noor Hayati Bahrul Ilmi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Metropolis
  • Nasional

Rekomendasi

Kolaborasi Ulama dan Pemerintah Wujudkan Generasi Bersih Narkoba di Banjarbaru 2025

Kolaborasi Ulama dan Pemerintah Wujudkan Generasi Bersih Narkoba di Banjarbaru 2025

Wali Kota Batam Prihatin atas Kasus Penyiksaan ART dan Serukan Penghapusan Kekerasan

Wali Kota Batam Prihatin atas Kasus Penyiksaan ART dan Serukan Penghapusan Kekerasan

Inovasi Kaminting Solusi Pengelolaan Limbah Domestik untuk Ciptakan Balangan Bebas Stunting

Inovasi Kaminting Solusi Pengelolaan Limbah Domestik untuk Ciptakan Balangan Bebas Stunting

Sidebar

Rilisutama.com

© 2025 Rilisutama.com – All Rights Reserved.

Navigate Site

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Metropolis
  • Ekonomi
  • Daerah
  • Hukrim
  • Nasional

© 2025 Rilisutama.com – All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In