Gorontalo menyambut gelora semangat perjuangan dengan tekad bulat dari Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD GMNI) Provinsi Gorontalo. Mereka menyatakan dukungan penuh untuk pelaksanaan Kongres Nasional GMNI ke-22 yang akan berlangsung di Bandung, Jawa Barat. Moment ini bukan sekedar ajang berkumpul, tetapi sebuah pernyataan ideologis yang penting.
Ketua DPD GMNI Gorontalo, Ikhsan A. Karim, menekankan bahwa dukungan yang diberikan mewakili kesadaran kolektif akan pentingnya nilai-nilai nasionalisme dan keadilan sosial. “Kami hadir bukan untuk sekadar hadir, tetapi membawa suara dari pinggiran, dari rakyat yang menjadi jantung perjuangan kami,” ujarnya. Ini adalah panggilan moral bagi kader untuk berkomitmen terhadap perubahan yang lebih baik.
Dukungan Sebagai Tanggung Jawab Moral
Keikutsertaan dalam kongres bukan hanya sebuah prosedur, tetapi juga sebuah tanggung jawab terhadap masa depan gerakan mahasiswa secara keseluruhan. DPD GMNI Gorontalo memandang Kongres ke-XXII sebagai momen strategis untuk konsolidasi kekuatan dan penyegaran ideologis. Dalam konteks ini, Ikhsan mengajak semua kader untuk memanfaatkan forum kongres sebagai peluang untuk menunjukkan bahwa ide-ide progresif masih sangat relevan dalam menjawab tantangan zaman.
Dalam perjalanannya, sedikitnya terdapat tiga hal yang ditekankan DPD GMNI Gorontalo: menjaga integritas kongres, mendorong lahirnya kepemimpinan berani dan intelektual, serta menghidupkan kembali semangat Marhaenisme yang membela kaum yang terjepit. Di tengah arus pragmatisme politik, sikap ini menjadi penegasan penting terhadap komitmen ideologis yang menjadi dasar perjuangan.
Memperkuat Identitas dan Suara Rakyat
Kongres kali ini digelar di Bandung, sebuah kota yang penuh makna sejarah, bukan hanya bagi gerakan mahasiswa, tetapi juga bagi bangsa Indonesia. Sejatinya, kembali ke Bandung adalah kembali ke akarnya, mencari inspirasi dari para pendahulu yang telah berjuang demi keadilan dan kemanusiaan. DPD GMNI Gorontalo ingin memastikan bahwa kehadirannya bukan sekadar simbolis, tetapi juga konkret, menyuarakan seruan rakyat dari berbagai latar belakang.
Ikhsan juga menyoroti pentingnya menjaga suara rakyat yang sering kali terabaikan. “Kami datang mewakili nelayan, petani, buruh, dan mereka yang berada di pinggiran. Suara mereka adalah suara kami,” tegasnya. Keikutsertaan kader dari Gorontalo dalam kongres ini adalah langkah untuk memastikan bahwa kepentingan rakyat tetap terjaga, bukan hanya menjadi alat kepentingan politik.
Menjelang kongres, DPD GMNI Gorontalo juga mengingatkan pentingnya keberanian untuk menolak intervensi pihak luar dalam dinamika internal organisasi. “Kongres harus menjadi milik para kader, bukan alat untuk tawar-menawar kekuasaan,” ujar Ikhsan. Ini adalah deklarasi untuk menjaga kemurnian gerakan mahasiswa dari pengaruh negatif yang bisa menodai ideologi dan tujuan yang diemban.
“Kita sedang menulis ulang arah sejarah pergerakan mahasiswa. Jangan biarkan tangan-tangan kekuasaan mencemari cita-cita besar kami,” tegas Ikhsan.
Dengan semangat juang yang berakar kuat pada prinsip-prinsip Marhaenisme, DPD GMNI Gorontalo memastikan bahwa kehadiran mereka dalam Kongres XXII bukan sekadar simbol, tetapi merupakan langkah nyata untuk mengangkat suara rakyat dan menjaga nyala api ideologi yang diwariskan oleh para pendiri bangsa. Harapan mereka adalah tercapainya keadilan dan kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
GMNI Jaya! Marhaen Menang!
Kontak Resmi: DPD GMNI Provinsi Gorontalo
📧 Email: [email protected]
Post Views: 13