STQH ke-XI tingkat Provinsi Kepulauan Riau — Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis resmi dibuka di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, pada malam yang khidmat. Acara ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan yang berlangsung hingga 25 Juni 2025.
Pembukaan acara diawali dengan defile kafilah dari tujuh kabupaten/kota se-Kepri, mencerminkan semangat peserta dan pendamping dari seluruh penjuru provinsi. Dalam setiap detil acara, terlihat komitmen yang tinggi untuk merayakan nilai-nilai keislaman dan pengembangan generasi yang berakhlak.
Tema STQH Tahun Ini: Kafilah Bermartabat
Tema ini mencerminkan upaya untuk membina generasi Qur’ani yang tangguh dan berakhlak. Tema ini mengundang perhatian untuk menjadikan aktivitas berbahasa Arab dan pemahaman tentang Al-Qur’an sebagai hal yang sangat relevan bagi generasi masa kini. Dalam konteks ini, penting bagi generasi muda untuk tidak hanya mengenal Al-Qur’an, tetapi juga menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan data, penguasaan dan pemahaman terhadap Al-Qur’an yang baik dan benar dapat berpengaruh signifikan terhadap karakter dan perilaku anak-anak. Lebih jauh, sebuah studi menunjukkan bahwa anak-anak yang terlibat dalam kegiatan keagamaan memiliki kecenderungan untuk memiliki prestasi akademik yang lebih baik. Ini menunjukkan relevansi antara spiritualitas dan keberhasilan di berbagai aspek kehidupan.
Menyebarkan Nilai-Nilai Islam Melalui STQH
Gubernur setempat menegaskan bahwa STQH bukan hanya sekedar ajang perlombaan, tetapi lebih dari itu, merupakan bagian dari penguatan identitas spiritual dan kultural masyarakat. Dalam sambutannya, ia mengingatkan para peserta bahwa mereka adalah duta Al-Qur’an yang memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat luas.
Pendidikan keislaman, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah, menjadi penting di era digital saat ini. Di tengah arus informasi yang deras, menjaga nilai-nilai keislaman menjadi tantangan tersendiri. STQH adalah salah satu cara untuk merawat pemahaman yang benar tentang Al-Qur’an di kalangan generasi muda.
Pemerintah daerah juga meluncurkan beberapa inisiatif untuk memperkuat kehidupan beragama, termasuk pengiriman mubaligh ke wilayah terpencil dan insentif bagi ribuan guru ngaji. Dukungan semacam ini merupakan langkah yang sangat berarti untuk memastikan tidak ada anak-anak yang tertinggal dalam pendidikan Al-Qur’an, terutama di pulau-pulau terpencil yang sulit dijangkau.
Para peserta dalam acara ini tidak hanya bertanggung jawab untuk bersaing, tetapi juga untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dalam setiap aspek kehidupan mereka.
Dengan berbagai kegiatan dan inisiatif ini, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya berprestasi di bidang akademis, tetapi juga memiliki akhlak yang baik sesuai dengan ajaran Islam. Sejalan dengan itu, kita semua memiliki peran penting untuk mendukung dan mengarahkan generasi penerus agar tetap berada di jalur yang benar.
Melalui ajang STQH ini, semoga kita semua dapat mewujudkan harapan untuk membina generasi yang lebih baik dan lebih siap menghadapi tantangan era globalisasi tanpa kehilangan nilai-nilai keislaman yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita.