Pengabdian masyarakat merupakan bagian penting dalam proses pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari peran mahasiswa. Hal ini terlihat dari kegiatan yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Maritim Universitas Maritim Raja Ali Haji di Desa Pengudang, Kecamatan Teluk Sebong, Bintan, yang berlangsung dari 13 hingga 16 September 2024.
Kegiatan tersebut melibatkan seluruh anggota BEM FEBM dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas serta hubungan baik antara mahasiswa dan masyarakat. Dalam kegiatan ini, mahasiswa menunjukkan bahwa mereka tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga peduli terhadap lingkungan sekitar.
Menggali Makna Pengabdian Masyarakat
Pengabdian masyarakat adalah salah satu bentuk nyata dari tri dharma perguruan tinggi. Kegiatan ini membuktikan bahwa mahasiswa memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Ketua BEM FEBM menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian integral dari proses pembelajaran. Inisiatif ini mendorong mahasiswa untuk mengambil peran aktif dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Kegiatan pengabdian yang dilakukan di Desa Pengudang ini menunjukkan bahwa mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang lebih baik. Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar banyak dari interaksi langsung dengan masyarakat, serta memahami permasalahan yang dihadapi oleh warga setempat. Dengan pendekatan yang bersifat kolaboratif, mahasiswa berupaya membawa dampak positif bagi komunitas tersebut.
Strategi dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Dalam rangka memperkolaborasikan teori dan praktik, kegiatan BEM FEBM di Desa Pengudang meliputi berbagai program yang berfokus pada edukasi, sosialisasi, dan bantuan sosial. Di antara aktivitas yang dilakukan adalah sosialisasi mengenai pemanfaatan sumber daya lingkungan secara bijaksana. Hal ini penting agar masyarakat dapat mengelola lingkungan mereka dengan baik dan berkelanjutan, sehingga keberlangsungan hidup dapat terjaga.
Salah satu program unggulan adalah BEM Mengajar, di mana mahasiswa membagikan ilmu kepada anak-anak SD di desa tersebut. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga memberikan inspirasi kepada generasi muda untuk mencintai pendidikan. Di sisi lain, program BEM Peduli Lingkungan memberikan edukasi dan mempromosikan penanaman obat keluarga, menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Selain itu, dalam program BEM Berbagi, mahasiswa membagikan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. Ini adalah salah satu bentuk nyata dari kepedulian sosial yang diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi warga kurang mampu. Kegiatan ini tidak hanya memberi manfaat langsung, tetapi juga memperkuat ikatan antara mahasiswa dan masyarakat.
Dengan demikian, tidak hanya menghabiskan waktu di bangku kuliah, mahasiswa BEM FEBM telah membuktikan bahwa mereka siap untuk berkontribusi dalam pembangunan sosial. Kegiatan ini memberikan pengalaman berharga, memperluas wawasan, dan menumbuhkan rasa empati terhadap sesama. Program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat berlanjut di periode BEM FEBM berikutnya, sehingga dampaknya dapat lebih dirasakan oleh masyarakat.
Sebagai generasi muda, penting untuk terus menggali potensi diri tidak sekadar dalam ranah akademik, tetapi juga dalam kegiatan sosial. Pengalaman berharga seperti yang didapat di Desa Pengudang ini merupakan bekal yang tak ternilai, untuk terus berkontribusi secara positif, menciptakan masa depan yang lebih baik. Diharapkan, inisiatif ini menginspirasi mahasiswa lain untuk mengembangkan program-program serupa, demi kepentingan masyarakat luas.