Pohuwato, – Kabupaten di Gorontalo ini sedang berkomitmen untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2025. Ini ditandai dengan pelaksanaan Gerakan Tanam Padi Gogo dan Jagung, yang dilaksanakan bersamaan dengan Apel Kompi Produksi Kodim setempat.
Kegiatan yang berlangsung di lahan pertanian Desa Dulomo, Kecamatan Patilanggio, ini menjadi momentum penting bagi masyarakat. Para pemimpin daerah seperti Gubernur dan Kepala Daerah hadir untuk menyaksikan langkah konkret ini dalam meningkatkan hasil pertanian, terutama untuk padi gogo dan jagung.
Meningkatkan Produktivitas Pertanian di Pohuwato
Pemerintah daerah menunjukkan dedikasi yang tinggi terhadap sektor pertanian dengan merangkul dukungan dari berbagai pihak. Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, menyampaikan rasa syukur atas perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi. Di tengah sambutannya, beliau menekankan pentingnya dukungan ini bagi para petani yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
“Kehadiran kita di lahan ini menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan hasil pertanian. Dengan bantuan dari pemerintah pusat, terutama menyediakan 15 unit traktor, kami dapat mempercepat proses tanam,” jelas Bupati Saipul, merujuk pada usaha yang telah dilakukan untuk mendekati Menteri Pertanian.
Target dan Capaian Pertanian yang Ambisius
Kepala Dinas Pertanian Pohuwato, Kamri Alwi, mengungkapkan bahwa capaian tanam pangan di Pohuwato terus berkembang. Dengan target tanam padi sawah seluas 11.000 hektare, saat ini telah terealisasi sekitar 4.000 hektare, yang setara dengan 40 persen dari target. Untuk jagung, meski targetnya 111.000 hektare, saat ini baru tercatat 32 hektare yang sudah tertanam.
Dalam konteks padi gogo, target yang ditetapkan mencapai 1.038 hektare. Dengan bantuan benih dari CPCL yang sudah didistribusikan mencapai 1.200 hektare, serta benih swadaya yang telah tertanam sejak Februari sebanyak 297 hektare, Pohuwato dinyatakan sebagai kabupaten dengan capaian tertinggi di Provinsi Gorontalo—mencapai 51 persen dari target provinsi yang sebesar 2.300 hektare.
Kamri juga menekankan pentingnya peralatan panen yang memadai. Dia mengusulkan perlunya tambahan alat panen berupa combine harvester dari provinsi agar hasil panen padi sawah dapat dimaksimalkan. Akses terhadap teknologi dan alat yang tepat menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas petani di daerah ini.
Melalui langkah-langkah ini, Kabupaten Pohuwato tidak hanya fokus pada peningkatan kuantitas produk pertanian, tetapi juga berupaya untuk menciptakan keberlanjutan di sektor pertanian. Dengan berbagai dukungan yang ada, harapan untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2025 semakin dekat.