Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, baru-baru ini menghadiri kegiatan sembahyang keselamatan di Vihara Cetiya Satya Dharma, yang terletak di Lorong Gambir II, Kelurahan Tanjungpinang Kota. Acara ini berlangsung pada malam hari, Selasa (8/7/2025), dan menjadi bagian dari tradisi tahunan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat serta tokoh lokal.
Setibanya di lokasi, Wali Kota Lis langsung menyapa warga yang hadir dan pelaku UMKM yang berjualan di sepanjang akses menuju vihara. Sapaannya bukan sekadar basa-basi; ia juga membeli beberapa makanan ringan dari pedagang lokal, menunjukkan dukungan konkret terhadap usaha kecil menengah yang ada di wilayah tersebut.
Signifikansi Kegiatan Kemanusiaan
Kegiatan sembahyang keselamatan ini bukan hanya sekadar acara ritual, tetapi juga memiliki makna mendalam bagi masyarakat. Dengan melibatkan warga dalam setiap aspek kegiatan, baik dalam persiapan maupun pelaksanaannya, acara ini menjadi sarana untuk mempererat hubungan antarwarga. Tradisi seperti ini membantu menciptakan rasa kebersamaan dan solidaritas, di mana semua orang berkontribusi untuk keberhasilan acara.
Selain itu, kegiatan ini juga mencerminkan pentingnya nilai-nilai budaya dan agama dalam masyarakat Tanjungpinang. Banyak warga yang datang tidak hanya untuk berdoa, tetapi juga untuk merayakan kebersamaan. Suasana meriah di acara itu, diisi dengan hiburan rakyat dan pelelangan barang, menambah keceriaan, dan saling mengenal antarwarga. Data menunjukkan bahwa partisipasi di acara serupa meningkat setiap tahun, menandakan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian tradisi.
Peran Pemimpin dalam Memperkuat Hubungan Sosial
Dalam sambutannya, Wali Kota Lis mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menilai acara ini bukan hanya penting dari sudut pandang keagamaan, tetapi juga memperkuat jalinan sosial antar masyarakat. “Saya mengapresiasi pelestarian tradisi dan semangat kebersamaan yang terus tumbuh di Tanjungpinang. Nilai gotong royong seperti inilah yang menjadi kekuatan utama kita,” ungkapnya dengan penuh semangat. Mengedepankan kolaborasi, beliau berharap agar kegiatan serupa terus dilakukan, bukan hanya sebagai ritual, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi yang memperkuat ikatan sosial antara warga dan pemerintah.
Ketua Yayasan Cetiya Satya Dharma, Yong Phu, juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran Wali Kota dan jajaran pemerintah kota. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi wadah efektif untuk memperkuat hubungan antara warga dan pemerintah dalam hal kolaborasi sosial. Dengan partisipasi aktif dan hubungan yang baik, masyarakat dapat lebih mudah bersinergi dalam berbagai hal, baik dalam upaya perlindungan budaya maupun pengembangan ekonomi lokal.
Secara keseluruhan, acara sembahyang keselamatan di Vihara Cetiya Satya Dharma dapat dijadikan contoh bagaimana tradisi keagamaan dapat melampaui batasan spiritual. Melalui kegiatan ini, masyarakat belajar untuk saling mendukung, merayakan keberagaman, dan menjalin hubungan yang lebih erat. Dengan mengedepankan rasa gotong royong, harapan untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling menghormati semakin nyata.
