SDN Tunggul Irang Ulu di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, setiap tahun mengalami penurunan jumlah siswa baru, rata-rata di bawah 10 orang setiap tahun.
Tahun ajaran 2025/2026 ini, sekolah tersebut hanya mencatatkan 7 murid baru yang mendaftar, menunjukkan tren kelanjutan yang memprihatinkan.
Banyak orang tua cenderung memilih menyekolahkan anak-anak mereka di pondok pesantren, yang menjadi salah satu penyebab minimnya angka pendaftaran di sekolah umum.
Faktor Penyebab Minimnya Pendaftaran Siswa di SDN Tunggul Irang Ulu
Kepala SDN Tunggul Irang Ulu, Heriyadi, menjelaskan bahwa setiap tahun jumlah pendaftar yang mendaftar di sekolah ini berkisar antara 7 hingga 10 orang. Dengan total seluruh peserta didik di sekolah ini saat ini berjumlah 38 orang. Angka ini sangat jauh dari harapan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.
Kondisi ini menunjukkan adanya pergeseran preferensi masyarakat yang lebih memilih pendidikan non formal berbasis agama. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh keyakinan bahwa pendidikan di pesantren memberikan nilai-nilai spiritual yang kuat dan kedekatan dengan ajaran agama.
Upaya Meningkatkan Daya Tarik Sekolah
Pihak sekolah tidak tinggal diam. Berbagai upaya telah dilakukan guna menarik minat masyarakat dan meningkatkan jumlah siswa. Salah satu strategi yang diterapkan adalah meningkatkan kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah. Setiap pagi, para siswa dikumpulkan di perpustakaan untuk melaksanakan pembiasaan kegiatan keagamaan seperti membaca shalawat, surah pendek, doa harian, serta bacaan shalat.
“Setiap hari Jumat, kami adakan kegiatan tausiyah yang diharapkan bisa meningkatkan keimanan dan kedisiplinan siswa,” ujarnya Heriyadi. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan bisa menarik perhatian orang tua untuk memasukkan anak-anak mereka ke sekolah ini.
Walaupun tantangan besar di depan, dengan inisiatif semacam ini, pihak sekolah optimis dapat meningkatkan jumlah peserta didik di tahun-tahun mendatang. Jika masyarakat melihat bahwa sekolah ini aktif dalam kegiatan positif, kemungkinan mereka akan lebih mempertimbangkan untuk mendaftarkan anak-anaknya di sini.
Secara keseluruhan, peningkatan minat masyarakat terhadap pendidikan agama di pesantren harus diimbangi dengan upaya serius dari sekolah umum untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta lainnya. Inisiatif yang dilakukan oleh SDN Tunggul Irang Ulu bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain yang mengalami nasib serupa.