Dialog Kebangsaan Bersama Polda Kalsel
KEGIATAN ini bertujuan memperkuat sinergi dan kolaborasi antara elemen buruh dengan kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), terutama menjelang rencana aksi nasional.
Puluhan peserta hadir, terdiri atas perwakilan sejumlah serikat pekerja, seperti Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kalsel, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kalsel, dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kalsel. Turut hadir juga Bendahara Exco Partai Buruh Kalsel, Sudarsih, serta perwakilan Subdit Politik Dit Intelkam Polda Kalsel.
Sinergi Buruh dan Kepolisian dalam Menjaga Kamtibmas
Dialog ini merupakan langkah strategis untuk membangun kemitraan yang solid antara buruh dan kepolisian. Dalam sambutannya, Sudarsih menyebutkan bahwa kegiatan ini menjadi simbol komitmen untuk menjaga keamanan di Kalimantan Selatan, terutama menjelang rencana aksi penyampaian aspirasi buruh secara nasional.
Isu-isu yang diangkat dalam dialog ini berfokus pada pentingnya kolaborasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kondusif. Dengan kehadiran berbagai organisasi buruh, dialog ini juga membuka ruang diskusi tentang tantangan yang dihadapi oleh sektor buruh dalam menghadapi dinamika sosial dan ekonomi.
Struktur Pelaksanaan Aksi Buruh yang Dialogis
Sudarsih menegaskan bahwa di Kalsel, Partai Buruh bersama serikat pekerja sepakat untuk tidak melakukan aksi turun ke jalan. Sebagai gantinya, mereka lebih memilih jalur audiensi atau rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPRD Provinsi Kalsel. Pendekatan ini diharapkan dapat menjangkau keputusan yang lebih baik dan konstruktif.
Kami akan membawa berbagai tuntutan, termasuk ia mengungkapkan harapan terkait kenaikan upah minimum yang berkisar antara 8,5–10,5 persen, penghapusan sistem outsourcing, serta reformasi pajak buruh. Tuntutan lainnya mencakup revisi regulasi ketenagakerjaan yang dirasa perlu untuk menjamin perlindungan hak buruh.
Tidak hanya berfokus pada dialog, Partai Buruh Kalsel juga melaksanakan kegiatan bermanfaat lain, seperti bakti sosial. Hal ini dilakukan sebagai langkah nyata dalam menjaga kesejahteraan buruh di Kalsel. Mereka membagikan paket sembako kepada para serikat pekerja di Banjarmasin, menunjukkan komitmen untuk memberi dukungan lebih kepada anggotanya.
Secara keseluruhan, kegiatan dialog antara buruh dan Polda Kalsel mencerminkan semangat kolaborasi yang diharapkan bisa membuahkan hasil positif, baik dalam hal keamanan serta kesejahteraan para pekerja. Pendekatan dialogis ini bisa menjadi contoh bagi provinsi lainnya dalam merespons aspirasi buruh dengan cara yang lebih konstruktif.