Forum RT/RW Senggarang — Pada tanggal 25 Agustus 2025, sebuah turnamen voli antar RW diselenggarakan di Lapangan Voli Beringin dengan tujuan merayakan HUT ke-80 Republik Indonesia. Kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana silaturahmi antar warga setempat.
Di tengah malam yang cerah, Muhammad Yatim, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, yang mewakili Wali Kota Tanjungpinang, membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, Yatim menyoroti pentingnya kegiatan ini bukan hanya sebagai kompetisi, tetapi sebagai cara untuk memperkuat hubungan antarwarga.
Makna di Balik Turnamen Voli
Turnamen ini memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar olahraga. Berbagai elemen masyarakat hadir untuk mendukung tim mereka, menjadikan acara ini sebagai momen kebersamaan. Yatim menegaskan, “Yang terpenting bukan hadiahnya, tetapi bagaimana turnamen ini dapat memotivasi kita untuk menjalin silaturahmi antar kelurahan.” Kalimat ini mencerminkan semangat kolaborasi dan persatuan yang ingin dibangun melalui olahraga.
Antusiasme warga sangat terlihat saat pertandingan perdana berlangsung; tim RW Senggarang bertanding melawan tim dari Kampung Bugis. Kehadiran beberapa ketua RW yang ikut bermain menambah semarak suasana, dan masyarakat tampak sangat gembira menyaksikan pertandingan tersebut dari pinggir lapangan. Hal ini menunjukkan ikatan yang kuat di antara warga serta pengabdian pemimpin setempat untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan positif.
Strategi Membangun Kebersamaan Melalui Olahraga
Turnamen ini berlangsung selama tiga hari, dari 25 hingga 27 Agustus 2025. Kolaborasi antara Forum RT/RW Senggarang dan Kampung Bugis menjadi sorotan utama, dimana partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat memberikan dampak positif. Menurut Samsul, Ketua Forum RT/RW Kecamatan Tanjungpinang Kota, ide untuk mengadakan turnamen ini muncul dari diskusi santai di kedai kopi. Dari percakapan tersebut, semangat berkolaborasi akhirnya melahirkan turnamen voli yang kini menjadi kenyataan.
Samsul menambahkan, “Awalnya cuma bincang-bincang biasa, tidak disangka bisa benar-benar terlaksana.” Pernyataan ini menggambarkan betapa pentingnya ide sederhana bisa dikembangkan menjadi sebuah acara besar yang menghubungkan banyak orang. Harapannya, turnamen ini dapat menjadi tradisi tahunan yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana olahraga, tetapi juga sebagai medium untuk mempererat hubungan antarwarga.
Dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh masyarakat, kegiatan seperti ini diharapkan dapat berlanjut di tahun-tahun mendatang. Ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang kebersamaan dan kolaborasi yang kuat dalam memperkuat jalinan sosial di komunitas.